LATIHAN FISIK LANSIA (LONG IMMOBILIZATION)
LATIHAN FISIK LANSIA
Aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur, terprogram dengan dosis tertentu pada kelompok lanjut usia dengan tujuan mempertahankan kemampuan optimal dari sistem tubuh terutama kardiorespirasi dan sistem otot sebagai bentuk upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitatif baik secara fisiologis, psikologis maupun sosial (Depkes, 2001)
MANFAAT
1. Fisiologis : mengatur kadar gula, merangsang adrenalin dan noradrenalin, meningkatakna kualitas tidur, meningkatkan kardiovaskuler, otot, kelenturan, koordinasi dan kelincahan gerak
2. Psikologis : memberi perasaan santai, mengurangi ketegangan dan kecemasan, peningkatan fungsi kognitif dan ketrampilan
3. Manfaat sosial : pemberdayaan lansia, hubungan kesetiakawanan, mempertahankan peran dan penerimaan peran baru,
PRINSIP PROGRAM LATIHAN FISIK
1. Membantu agar tubuh tetap bergerak
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Mencegah cedera
4. Memberi kontak psikologis
KETENTUAN LATIHAN FISIK
1. Harus disenangi /diminati
2. Disesuaikan dengan kondisi kesehatan
3. Bervariasi
4. Bersifat aerobik ( lama dan ritmik)
5. Dosis inti 15-45 menit dengan 3-4 x/mg
6. Intensitas 60-80 % DNM ( 220 – umur)
7. Dilakukan secara tersetruktur mulai pemanasan, gerakan inti dan pendinginan
8. Minum sebelum, selama dan setelah olahraga
9. Makan 2 jam sebelum latihan kecuali pagi boleh ta makan
10. Diawasi pelatih agar tidak cedera
11. Latihan harus lambat, tidak explosif, tidak menyentak dan memelintir
12. Gunakan bahan ringan dan tipis
13. Sepatu dengan bahan lembut dan banatalan tebal pada tumit
14. Latihan diatas tanah atau rumput
15. Hindari kompetisi
16. Latihan tertentu memerlukan rekomendasi dokter
BACK GROUND
Sydrome Disuse : sebagai ending dari proses menua akibat penyakit maupun proses menua alami.
Menimbulkan
Imobilisasi : keterbatasan gerak fisik dari sebagian atau seluruh tubuh
Inactivity : Sedentary life cycle ( tanpa exercise dan bed ridden )
PENYEBAB
1. Gangguan neuro muskuler
2. Cedera pada SSP
3. Setelah trauma
4. Penyakit parah ( AMI )
5. Posisi baring lama ( Deconditioning )
6. Pisis duduk lama
DAMPAK
1. Penurunan massa otot
2. Penurunan cardiovaskuler fitness ( Penurunan CO, Ortostatic Intolerance ( Penurunan Blood volume, incontinensia, gangguan pernafasan, penurunan postural sway )
3. Kelemahan
4. Kontraktur sendi
PENANGANAN
Kontraktur
1. Latihan ROM secara aktif, proper positioning, Mobilisasi dini, Ambulasi
2. Latihan di tempat tidur : ROM pasif 2 X sehari, agresif 3 – 4 x sehari
Atropi dan Kelemahan Otot
Tampak pada otot yg berlawanan dg gravitasi pada extremitas bawah 1-3% /hari, kehilangan 1 minggu diperbaiki selama 4 bulan
Tindakan
• Peregangan 20-30% dari kapasitas /hari
• Kapasitas 50% / 1 menit/hari
Disuse Osteoporosis
Penurunan densitas tulang karena resorbsi akibat kurang stimulus pada massa tulang
Tindakan :
1. Weight bearing standing
2. Standing frame
3. General exercise program
4. Latihan ADL dini
Postural Hipotensi
Gejala : tigling, rasa terbakar pada anggota gerak bawah, dizziness, light headness, vertigo, fainting, penurunan nadi, tekanan darah
Penanganan
1. Mobilisasi dini
2. Abdominal strengthening isotonic dan isometric exercise kaki
3. Pemakaian tilt table
4. Penggunaan bandage
Perubahan Sistem Respirasi
1. Penurunan TV, MV, VC, Max voluntary capasity turun
2. Penurunan kekuatan otot pernafasan
3. Penumpukan mukus dan gangguan sekresi shg rawan batuk
4. Arterial oksigenasi rendah
Tindakan:
1. Mobilisasi dini
2. Chest fisiotherapi
Perubahan lain :
1. Pada kulit : selulitis, pressure ulcer, bursitis
2. Gantrointestinal : nafsu makan turun, sekresi gaster meningkat, atropi mukosa intestinal, absorbsi lambat, hypoproteinimia, konstipasi, kehilangan vol plasma, keinginan defekasi menurun
3. Genitourinary : Peningkatan diuresis dan eksresi mineral, Stone formation, UTI, GFR turun.
4. Perubahan Nutrisi : Lean Body Mass turun, resobsi turun, hypercalsemia
5. Perubahan Sistem Endokrin
Glucose intolerance, perubahan rytme Circardian, Perubahan temperatur.
6. Perubahan Neurologis
Sensory deprevation, penurunan kapasitas intelektual, penurunan emosi, gangguan tingkah laku, peningkatan ambang pendengaran dan penurunan visual acuity, gangguan keseimbangan dan koordinasi
PENANGANAN
1. Latihan fisik pasif dan aktif secara dini
2. Penanganan komprehensif
3. Melibatkan pasien dan keluarga
MANFAAT
1. Fisiologis : mengatur kadar gula, merangsang adrenalin dan noradrenalin, meningkatakna kualitas tidur, meningkatkan kardiovaskuler, otot, kelenturan, koordinasi dan kelincahan gerak
2. Psikologis : memberi perasaan santai, mengurangi ketegangan dan kecemasan, peningkatan fungsi kognitif dan ketrampilan
3. Manfaat sosial : pemberdayaan lansia, hubungan kesetiakawanan, mempertahankan peran dan penerimaan peran baru,
PRINSIP PROGRAM LATIHAN FISIK
1. Membantu agar tubuh tetap bergerak
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Mencegah cedera
4. Memberi kontak psikologis
KETENTUAN LATIHAN FISIK
1. Harus disenangi /diminati
2. Disesuaikan dengan kondisi kesehatan
3. Bervariasi
4. Bersifat aerobik ( lama dan ritmik)
5. Dosis inti 15-45 menit dengan 3-4 x/mg
6. Intensitas 60-80 % DNM ( 220 – umur)
7. Dilakukan secara tersetruktur mulai pemanasan, gerakan inti dan pendinginan
8. Minum sebelum, selama dan setelah olahraga
9. Makan 2 jam sebelum latihan kecuali pagi boleh ta makan
10. Diawasi pelatih agar tidak cedera
11. Latihan harus lambat, tidak explosif, tidak menyentak dan memelintir
12. Gunakan bahan ringan dan tipis
13. Sepatu dengan bahan lembut dan banatalan tebal pada tumit
14. Latihan diatas tanah atau rumput
15. Hindari kompetisi
16. Latihan tertentu memerlukan rekomendasi dokter
BACK GROUND
Sydrome Disuse : sebagai ending dari proses menua akibat penyakit maupun proses menua alami.
Menimbulkan
Imobilisasi : keterbatasan gerak fisik dari sebagian atau seluruh tubuh
Inactivity : Sedentary life cycle ( tanpa exercise dan bed ridden )
PENYEBAB
1. Gangguan neuro muskuler
2. Cedera pada SSP
3. Setelah trauma
4. Penyakit parah ( AMI )
5. Posisi baring lama ( Deconditioning )
6. Pisis duduk lama
DAMPAK
1. Penurunan massa otot
2. Penurunan cardiovaskuler fitness ( Penurunan CO, Ortostatic Intolerance ( Penurunan Blood volume, incontinensia, gangguan pernafasan, penurunan postural sway )
3. Kelemahan
4. Kontraktur sendi
PENANGANAN
Kontraktur
1. Latihan ROM secara aktif, proper positioning, Mobilisasi dini, Ambulasi
2. Latihan di tempat tidur : ROM pasif 2 X sehari, agresif 3 – 4 x sehari
Atropi dan Kelemahan Otot
Tampak pada otot yg berlawanan dg gravitasi pada extremitas bawah 1-3% /hari, kehilangan 1 minggu diperbaiki selama 4 bulan
Tindakan
• Peregangan 20-30% dari kapasitas /hari
• Kapasitas 50% / 1 menit/hari
Disuse Osteoporosis
Penurunan densitas tulang karena resorbsi akibat kurang stimulus pada massa tulang
Tindakan :
1. Weight bearing standing
2. Standing frame
3. General exercise program
4. Latihan ADL dini
Postural Hipotensi
Gejala : tigling, rasa terbakar pada anggota gerak bawah, dizziness, light headness, vertigo, fainting, penurunan nadi, tekanan darah
Penanganan
1. Mobilisasi dini
2. Abdominal strengthening isotonic dan isometric exercise kaki
3. Pemakaian tilt table
4. Penggunaan bandage
Perubahan Sistem Respirasi
1. Penurunan TV, MV, VC, Max voluntary capasity turun
2. Penurunan kekuatan otot pernafasan
3. Penumpukan mukus dan gangguan sekresi shg rawan batuk
4. Arterial oksigenasi rendah
Tindakan:
1. Mobilisasi dini
2. Chest fisiotherapi
Perubahan lain :
1. Pada kulit : selulitis, pressure ulcer, bursitis
2. Gantrointestinal : nafsu makan turun, sekresi gaster meningkat, atropi mukosa intestinal, absorbsi lambat, hypoproteinimia, konstipasi, kehilangan vol plasma, keinginan defekasi menurun
3. Genitourinary : Peningkatan diuresis dan eksresi mineral, Stone formation, UTI, GFR turun.
4. Perubahan Nutrisi : Lean Body Mass turun, resobsi turun, hypercalsemia
5. Perubahan Sistem Endokrin
Glucose intolerance, perubahan rytme Circardian, Perubahan temperatur.
6. Perubahan Neurologis
Sensory deprevation, penurunan kapasitas intelektual, penurunan emosi, gangguan tingkah laku, peningkatan ambang pendengaran dan penurunan visual acuity, gangguan keseimbangan dan koordinasi
PENANGANAN
1. Latihan fisik pasif dan aktif secara dini
2. Penanganan komprehensif
3. Melibatkan pasien dan keluarga
Komentar