CORETAN SUKSES

9 BUKU
OLEH BUKAN PENULIS

Oleh : I Wayan Arsiawan Adi, S.pd, SE

Pada awalnya saya tidak pernah membayangkan akan bisa membuat 9 buku seperti sekarang. Saya lebih senang kalau teman-teman menyebut saya seorang pendokumen kebahagiaan. Karena semua buku ini adalah sebuah catatan rekaman kehidupan. Ide pertama kali untuk mencatat muncul sejak tahun 2004 yang lalu ketika saya menunggu istri sedang kreambath di salon. Untuk mengurangi rasa bosan, saya mencoba membaca koran bekas yang ada di sana. Ada sebuah artikel menarik hasil penemuan tentang kebahagiaan, yang menyebutkan bahwa kenapa di jaman sekarang banyak orang hidupnya tidak bahagia? Itu karena kemalasan kita mendokumentasikan momem-momen bahagia dalam hidup ini. Penemuan itu menyimpulkan bahwa, “Orang bahagia adalah orang yang paling banyak mendokumentasikan kebahagiaan dalam hidupnya” Dokumentasi bisa visual seperti foto atau rekaman pristiwa-pristiawa bahagia. Yang paling penting dan jarang orang lakukan adalah mencatat ide, pikiran atau saat-saat mimpi bahgia. Dari sana saya mulai rajin memcatat pristiwa-peristiwa bahagia yang terjadi dalam hidup ini. karena saya ingin menjadi orang bahagia. Buku ini pada awalnya hanya kumpulan kalimat-kalimat bahagia yang tidak beraturan serta tidak menarik untuk dibaca. Kemudia saya rangkai dalam sebuah paragraf sehingga menjadi sebuah bacaan. Saat itu saya rasa bacaan itu sudah sangat bagus dan menarik. Lalu saya coba sodorkan kepada kritikus yang paling handal di dunia yaitu istri saya, karena dia adalah orangnya tidak suka membaca dan selalu ‘meboya’ meledek dengan kritikan. pada suaminya. Apa yang terjadi? ternyata dugaan saya benar bacaan yang saya sodorkan dipandang sebelah mata bahkan dengan senyum sinis dia berucap “Ini bacaan paling buruk yang pernah saya baca, idenya tidak jelas, kalimatnya kacau, apalagi tata bahasanya yang ambur-radul,. parah deh!” Saya mulai berpikir orang yang paling saya sayangi saja seperti itu komentarnya apalagi orang lain?, Akhirnya Saya mulai tertantang dan termotivasi, dengan tekun saya merevisi sambil mendiskusikan lagi apa sih maunya istri? Saya berkeyakinan bila orang yang tidak senang membaca sampai berhasil tertarik, untuk yang lainnya saya anggap tidak ada masalah. Kira-kira setelah dua tahun secara diam-diam baru istri saya mulai tertarik dan denga jujur mengatakan bahwa buku yang ditulis sudah bagus. Saya amat gembira, tetapi saya bingung mencari editor. Akhirnya timbul ide bagaimana kalau anak saya yang kelas lima Sekolah Dasar disuruh membaca, Bila seorang anak Sekolah Dasar saja bisa mengerti apa yang saya tulis untuk orang lain pasti lebih mengerti lagi. Saya berusaha merevisi lagi sampai anak saya bisa mengerti. Setelah keduanya setuju kemudian saya coba sampaikan dengan teman-teman mengenai ide saya dan sebagian besar menyarankan untuk diterbitkan dalam sebuah buku,. bahkan ada sampai indent (memesan) untuk membeli, hebat kan? Kemudian saya memberanikan diri membawa ke seorang editor professional secara pribadi, takut kalau ditolak. Ternyata diluar dugaan, editor malah sangat terkesan dengan apa yang saya tulis, bahasanya sederhana dan idenya masih murni. Saya berusaha menjelaskan di rumahnya sampai larut malam, saking terkesannya sampai-sampai dia memangil istri dan anaknya untuk ikut mendengarkan cerita mengenai tulisan saya. Akhirnya dengan senang hati beliau mau mengedit dan hasilnya sekarang sudah bisa menerbitkan edisi perdana dari sembilan “Buku seri Ingetang Makenyem” yang mengulas tentang hakekat kebahagiaan.. Saya bersyukur atas Ijin Tuhan serta bantuan semua pihak yang perduli dengan kebahagiaan, buku ini bisa diterbitkan dan diterima di masyarakat. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih terutama sekali kepada almarhum Ibu sederhana saya yang sangat menginspirasi hidup saya, Istri dan putra putriku tersayang yang selalu menyemangati langkah saya, Bapak Editor yang luar biasa yang menjadikan tulisan saya sebuah buku yang enak dibaca, Penerbit dan pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Saya juga minta maaf bila ada yang kurang, salah kata, ide maupun pengungkapannya, karena itu murni kesalah an saya dari seorang manusia biasa dan bila mana ada manfaat yang diperoleh dari buku ini itu semua berkat Sang Pencipta, saya hanya bertugas menuliskan dan menyampaikannya saja. Sebelum saya mengantar pembaca membuka pintu awal kebahagiaa itu, terimalah salam tulus dari kami “Salam Ingetang makenyem !”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME CARE

STRUKTUR ORGANISASI PPNI

OXYGEN THERAPY (TERAPI OKSIGEN)