KELELAHAN KERJA

Pengantar
Dalam kehidupan baik dalam keadaan bekerja maupun dalam posisi istirahat sekalipun, istilah lelah maupun kelelahan selalu terdengar. Seperti contoh; “Seorang yang sedang istirahat selalu berkata hari ini merupakan hari yang melelahkan, tapi ada juga yang bekerja dengan tanpa adanya keluhan lelah, namun orang yang melihatnya dapat menilai bahwa dia bekerja cukup lelah”. Lantas ada pertanyaan yang harus dijawab apakah yang dimaksud dengan kelelahan dan lelah tersebut apakah ada perbedaan atau tidak?

Defenisi kelelahan
Kelelahan merupakan hasil proses interpretasi dari orang (pelaku kerja) maupun yang menilai/orang lain, dalam melakukan suatu pekerjaan dengan merasakan dan melihat penurunan fungsi fisiologis tubuh seseorang seperti penurunan kesigapan dan respon. Kelelahan diatur secara sentral oleh otak dengan adanya sistem aktivasi (simpatis) dan inhibisi (parasimpatik).1

Kelelahan pada dasarnya dapat diklasifikasikan dalam dua tipe yakni kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan umum dapat dimulai dari tahap ringan sampai melelahkan. Kelelahan ini biasanya dirasakan pada akhir dari suatu aktivitas, sementara kelelahan otot dapat dirasakan berupa nyeri otot atau keram otot .2

Kelelahan dapat menjadi masalah kesehatan serius terutama kalau kelelahan tersebut disertai adanya kelainan fisik atau merupakan masalah psikosomatik dari pekerja. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam sehingga dapat dilakukan pengendalian.

Kelelahan Otot
Kelelahan ini dapat dirasakan dengan ditandai tremor pada otot, perasaan kaku pada bagian otot yang beraktivitas, dan nyeri pada otot tersebut.
Secara ilmiah dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu: teori kimia (teori Penggunaan O2) menjelaskan bahwa akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot.2 Sedangkan teori saraf menjelaskan bahwa perubahan proses kimia hanya merupakan penunjang proses dihantarkannya rangsangan saraf melalui saraf sensorik ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot.

Kelelahan otot ini dapat disebabkan oleh aktivitas statis berbeda dengan aktivitas dinamis, yang mana jika pengerahan otot statis sebesar 15%-20% dengan pembebanan berlangsung sepanjang hari akan menyebabkan nyeri. Untuk mempertahankan kondisi tubuh tanpa lelah yang berat, jika tenaga yang dikerahkan tidak melebihi 8% dari maksimum tenaga otot (asrad and rodahl).3 Pendapat lain mengatakan bahwa kebutuhan metabolis pada aktivitas dinamis dan statis melampaui kapasitas energi yang dihasilkan seseorang, maka kontraksi otot terpengaruh yang menimbulkan kelelahan seluruh badan terjadi. (Anna and Mc Coville 1996)4

Kelelahan umum
Kelelahan untuk setiap orang akan berbeda-beda dalam pengungkapan dan gejalanya biasanya bersifat subyektif namun kelelahan dalam hal ini yakni berupa penurunan efisiensi dan ketahanan dalam melakukan suatu pekerjaan.
Kelelahan umum ini dapat berupa keadaan sakit, apabila kelelahan tersebut bersifat medis dan disertai dengan gejala yang ditemukan pada tenaga kerja berupa sakit kepala, berdebar-debar, sesak nafas, hilang nafsu makan, gangguan pencernaan, gangguan tidur dsb, yang biasanya dapat timbul pada tenaga kerja yang mengalami konflik kejiwaan atau kesulitan psikologis.

Kelelahan dalam bekerja dapat disebabkan oleh:
1. Kelelahan karena ketegangan otot visual. (penggunaan fungsi mata secara terus-menerus)
2. Kelelahan karena ketegangan pada semua organ berupa kelelahan fisik umum.
3. Kelelahan karena pembebanan kerja mental.
4. Kelelahan karena penggunaan salah satu fungsi psikomotor (kelelahan saraf).
5. Kelelahan karena kerja monoton atau karena lingkungan kerja yang tidak kondusif.
6. Kelelahan karena aneka faktor lingkungan secara menetap (bising, suhu panas/dingin, dll).

Gejala umum kelelahan :
• Lemas
• Mengantuk
• Bosan
• Depresi
• Pusing
• Hilang nafsu makan
• Gangguan pencernaan

Efek lelah dan hubungannya dengan pekerjaan :
Dalam beberapa studi dikemukakan bahwa efek kelelahan adalah sbb:
• Berkurangnya kemampuan mengambil keputusan
• Berkurangnya kemampuan untuk membuat perencanaan yang kompleks,
• Berkurangnya kemampuan komunikasi yang baik,
• Berkurangnya performa kerja/produktivitas kerja
• Berkurangnya perhatian dan kewaspadaan (linglung)
• Berkurangnya kemampuan menangani tekanan kerja
• Berkurangnya kemampuan merespon baik dalam berpikir maupun bertindak,
• Hilangnya kemampuan mengingat
• Kesalahan dalam merespon suatu informasi
• Tidak dapat bangun dari tidur
• Dapat berkembang pada risiko tinggi: lalai/pelupa/kesalahan menentukan sesuatu, setiap waktu merasa sakit, absen, keluar kerja, bahkan sakit dan kecelakaan.
Beberapa penyebab kelelahan:.
Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan termasuk didalamnya jam kerja yang lama, penggunaan kerja fisik dan mental yang lama, pengurangan jam istirahat, tidak cukupnya waktu istirahat, peningkatan tekanan kerja dan kombinasi beberapa faktor di atas.
Kadang kadang kelelahan ini juga dapat disebabkan karena gangguan tidur termasuk didalamnya :
1. Insomnia (tidak bisa tidur nyenyak)
2. Mendengkur saat tidur (Sleep Apnea)
3. Ketegangan kaki (Restless Legs Syndrome) termasuk keram,kaku dll
4. Tidak bisa mengontrol waktu tidur (Narcolepsy)
5. Konsumsi minuman mengadung kafein, nikotin dan alkohol
6. Jika mungkin lakukan konsultasi dengan dokter
Bagaimana Mencegah Kelelahan:
1.Temukan dan kenali penyebab kelelahan
2. Kenali tanda tanda kelelahan
3. Hindari penyebab kelelahan kerja
4. Lakukan manajemen kerja yang seimbang.
5. Buat jadwal mini break dalam proses kerja
6. Jika penyebab kelelahan adalah dari kurang tidur, maka lakukanlah hal sbb:
• Tidurlah pada saat anda benar-benar mengantuk dan bangunlah pada waktu yang sama setiap hari.
• Lakukan olah raga secara rutin.
• Gunakan tempat tidur yang benar-benar nyaman untuk anda.
• Jangan membaca dan bekerja di tempat tidur.
• Jika tidak bisa tidur jangan terus di tempat tidur, coba ke ruang baca atau lakukan sesuatu yang ringan.
• Hindari penggunaan minuman mengandung alkohol, kafein dan tembakau sebelum tidur.
• Matikan ringtone telepon dan gunakan mesin penjawab.
• Beritahu keluarga yang belum tidur agar mengecilkan dering telepon dan volume suara TV.
• Ciptakan suasana ruangan tidur dengan nyaman, tanpa suara berisik dan cahaya kamar tidak menyilaukan.
Penutup
Kelelahan kerja dapat timbul akibat penggunaan energi tubuh yang tidak sesuai dan cenderung berlebihan, baik karena kerja fisik maupun non fisik. Selain karena kerja, kelelahan dapat juga disebabkan karena gangguan istirahat tidur yang tidak seimbang. Semuanya dapat dikendalikan jika diketahui penyebabnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME CARE

STRUKTUR ORGANISASI PPNI

OXYGEN THERAPY (TERAPI OKSIGEN)