Tehnik Pemijatan Bayi

1. Pengertian

Pijat bayi merupakan usaha yang positif untuk memperoleh kondisi optimal pada masa bayi tersebut karena merangsang semua kerja sistem sensorik dan motorik (Febriani, 2009).
Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia (Putri, 2009).
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang telah dipraktekan sejak berabad-adab silam pada bayi segera setelah dilahirkan yang diperlukan bayi untuk mempertahankan rasa aman (Roesli, 2001).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler dari seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang telah dipraktekan sejak berabad-abad silam, dengan merangsang sistem sensorik dan motorik untuk memperoleh kondisi optimal pada masa bayi dan mempertahankan rasa aman.

2. Manfaat Pijat Pada Bayi
Menurut Roesli (2001), manfaat dari pijat bayi dapat memberikan efek biokimia dan fisik yang positif, yaitu :
a. Efek biokimia yang positif, antara lain :
1) Menurunkan kadar hormon stress (catecholamine).
2) Meningkatkan kadar serotonin.
b. Efek fisik yang positif, antara lain :
1) Meningkatkan jumlah dan sitoksisitas dari sistem immunitas (sel pembunuh alami).
2) Mengubah gelombang otak secara positif.
3) Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan.
4) Merangsang fungsi pencernaan dan pembuangan.
5) Meningkatkan kenaikan berat badan.
6) Mengurangi depresi dan ketegangan.
7) Meningkatkan kesiagaan.
8) Membuat tidur lelap.
9) Mengurangi rasa sakit.
10) Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut).
11) Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya (bonding).
12) Meningkatkan air susu ibu.
Sedangkan menurut beberapa hasil laporan penelitian para pakar mengenai manfaat dari pijat bayi adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan berat badan.
b. Meningkatkan pertumbuhan.
c. Meningkatkan daya tahan tubuh.
d. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap.
e. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anaknya.
f. Meningkatkan produksi air susu ibu.

3. Mekanisme dasar pemijatan (fisiologi pijat bayi).
Mekanisme dasar pijat bayi, antara lain : pengeluaran beta endorphin, aktivitas nervus vagus, dan produksi serotonin (Roesli 2001).
a. Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan.
Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta-endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormone pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC (ornithine decarboxylase), suatu enzim yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan.
b. Ativitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan.
Bayi yang dipijat akan mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.
c. Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan volume ASI
Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak diminta.
d. Produksi Serotonin meningkatkan daya tahan tubuh.
Pemijatan akan meningkatkan ativitas neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stress). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stress). Penurunan kadar hormon stress ini akan meingkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.
e. Pijatan dapat mengubah gelombang otak.
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak.

4. Waktu pijat bayi
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orangtua. Pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai berusia 6-7 bulan (Roesli, 2001).
Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu sebagai berikut :
a. Padi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru.
b. Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memijat.
Sebelum melakukan pemijatan hal-hal yang perlu diperhatikan (Roesli, 2001), adalah sebagai berikut :
a. Tangan bersih dan hangat.
b. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi.
c. Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap.
d. Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar.
e. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan.
f. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.
g. Baringkanlah bayi di atas pemukaan kain yang rata, lembut dan bersih.
h. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil/lotion).
i. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.

6. Tehnik Pemijatan Bayi
Menurut Roesli (2001), setiap gerakan pada tahap pemijatan bayi dapat diulang sebanyak enam kali. Adapun tehnik pada pemijatan bayi, yaitu sebagai berikut :
a. Kaki
1) Perahan cara India
a) Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang soft ball.
b) Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu.
2) Peras dan putar
a) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan bersamaan.
b) Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha kea rah mata kaki.
3) Telapak kaki
a) Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki.
4) Tarikan lembut jari
a) Pijatlah jari-jarinya sati per satu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari.
5) Gerakan peregangan (stretch)
a) Dengan mempergunakan sisi dari ibu jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari kea rah tumit, kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari kea rah tumit.
b) Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki kea rah tumit.
6) Titik tekanan
a) Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
7) Punggung kaki
a) Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kea rah jari-jari secara bergantian.
8) Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circles)
a) Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.
9) Perahan cara Swedia
a) Peganglah pergelangan kaki bayi.
b) Gerakkan tangan pemijat secara bergantian dari pergelagan kaki ke pangkal paha.
10) Gerakan menggulung
a) Pegang pakal paha dengan kedua tangan pemijat.
b) Buatlah gerakkan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
11) Gerakan akhir
a) Setelah gerakan 1 sampai 10, dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi.
b) Letakkan kedua tangan pemijat secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha.
c) Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki.
b. Perut
Pada pemijatan perut, hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
1) Mengayung sepeda
a) Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayung pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
2) Mengayung sepeda dengan kaki diangkat
a) Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan.
b) Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.
3) Ibu jari ke samping
a) Letakkan kedua ibu jari di samping kanan-kiri pusar perut.
b) Gerakkan kedua ibu jari kea rah tepi perut kanan dan kiri.
4) Bulan-matahari
a) Buat lingkaran searah jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari {M}) beberapa kali.
b) Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagain kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan {B}).
c) Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat balutan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan).
5) Gerakan I Love You :
a) “I” : Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk hurup “I”.
b) “LOVE” : Pijatlah perut bayi membentuk hurup “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
c) “YOU” : Pijatlah perut bayi membentuk hurup “U” terbalik, muali dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
6) Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
a) Letakkan ujung jari-jari tangan pada perut bayi bagian kanan.
b) Gerakkan jari-jari pemijat pada perut bayi bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
c. Dada
1) Jantung besar
a) Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan pemijat di tengah dada bayi atau ulu hati.
b) Buat gerakan keatas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung, dan kembali ke ulu hati
2) Kupu-kupu
a) Buatlah gerakan diagonal seperti gambar kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada atau ulu hati kea rah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati.
b) Gerakkan tangan kiri pemijat ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
d. Tangan
1) Memijat ketiak
a) Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah.
2) Perahan cara India
a) Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi.
b) Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak kea rah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak ke arah pergelangan tangan.
c) Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.
3) Peras dan putar (squeeze and twist)
a) Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan.
4) Membuka tangan
a) Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan ke arah jari-jari.
5) Putar jari-jari
a) Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan memutar.
b) Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
6) Punggung tangan
a) Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan pemijat.
b) Usap punggung tanganya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan lembut.
7) Peras dan putar pergelangan tangan (Wrist circle)
a) Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
8) Perahan cara Swedia
a) Gerakkan tangan kanan dan kiri pemijat secara pergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi ke arah pundak.
b) Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi ke arah pundak.
9) Gerakan menggulung
a) Peganglah lengan bayi bagian atas atau bahu dengan kedua telapak tangan.
b) Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju ke arah pergelangan tangan atau jari-jari.
e. Muka
Pemijatan di daerah muka, tidak diperlukan minyak.
1) Dahi : menyetrika dahi (open book)
a) Letakkan jari-jari kedua tangan pemijat pada pergelangan dahi
b) Tekankan jari-jari pemijat dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku.
c) Gerakkan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam mulai daerah pipi di bawah mata.
2) Alis : menyetrika alis
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat di antara kedua alis mata.
b) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.
3) Hidung : senyum I
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat pada pertengahan alis.
b) Tekankan ibu jari pemijat dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
4) Mulut bagian atas : senyum II
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat di atas mulut bawah sekat hidung.
b) Gerakkan kedua ibu jari pemijat dari tengah ke samping dank e atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
5) Mulut bagian bawah : senyum III
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat di tengah dagu.
b) Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian ke atas ke arah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
6) Lingkaran kecil di rahang (small circles around jaw)
a) Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi.

7) Belakang telinga
a) Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.
b) Gerakkan ke arah pertengahan dagu di bawah dagu.
f. Punggung
1) Gerakan maju mundur (kursi goyang)
a) Tengkurapkan bayi melintang di depan pemijat dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan pemijat.
b) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.
2) Gerakan menyetrika
a) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
b) Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung.
3) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki.
a) Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi.
4) Gerakan melingkar
a) Dengan jari-jari kedua tangan pemijat, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.
b) Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
5) Gerakan menggaruk
a) Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan pemijat pada punggung bayi.
b) Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi.
Pemijatan bayi pada penelitian ini diadaptasi dari tehnik Roesli (2001), adapun secara garis besar dari tehnik pemijatan bayi tersebut diatas adalah sebagai berikut :
a. Kaki
1) Perahan cara India
a) Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang soft ball.
b) Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu.
2) Peras dan putar
a) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan bersamaan.
b) Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha kea rah mata kaki.
3) Telapak kaki
a) Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki.
4) Tarikan lembut jari
a) Pijatlah jari-jarinya sati per satu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari.

5) Gerakan peregangan (stretch)
a) Dengan mempergunakan sisi dari ibu jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari kea rah tumit, kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari kea rah tumit.
b) Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit.
b. Perut
1) Gerakan I Love U
a) “I” : Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk hurup “I”.
b) “LOVE” : Pijatlah perut bayi membentuk hurup “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
c) “YOU” : Pijatlah perut bayi membentuk hurup “U” terbalik, muali dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
c. Dada
1) Gerakan jantung besar
a) Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan pemijat di tengah dada bayi atau ulu hati.
b) Buat gerakan keatas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung, dan kembali ke ulu hati
d. Tangan
1) Memijat ketiak
a) Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah
2) Perahan cara India
a) Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi.
b) Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak kea rah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak ke arah pergelangan tangan.
c) Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.
3) Peras dan putar
a) Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan.
4) Membuka tangan
a) Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan ke arah jari-jari.
5) Putar jari-jari
a) Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan memutar.
b) Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
6) Punggung tangan
a) Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan pemijat.
b) Usap punggung tanganya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan lembut.
7) Peras dan putar pergelangan tangan.
a) Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
e. Muka
1) Dahi
a) Letakkan jari-jari kedua tangan pemijat pada pergelangan dahi
b) Tekankan jari-jari pemijat dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku.
c) Gerakkan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam mulai daerah pipi di bawah mata.
2) Alis
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat di antara kedua alis mata.
b) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.
3) Hidung
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat pada pertengahan alis.
b) Tekankan ibu jari pemijat dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
4) Mulut bagian atas
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat di atas mulut bawah sekat hidung.
b) Gerakkan kedua ibu jari pemijat dari tengah ke samping dank e atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
5) Mulut bagian bawah
a) Letakkan kedua ibu jari pemijat di tengah dagu.
b) Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian ke atas ke arah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
6) Belakang telinga
a) Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.
b) Gerakkan ke arah pertengahan dagu di bawah dagu.
f. Punggung
1) Gerakan maju mundur
a) Tengkurapkan bayi melintang di depan pemijat dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan pemijat.
b) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.

B. Pertambahan Berat Badan Pada Bayi Normal
1. Pengertian
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai. Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Soetjiningsih, 1995).
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke-10. Berat badan menjadi 2 kali berat waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan lahir pada umur satu tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun (Soetjiningsih, 1995).
Normalnya bobot bayi baru lahir berkisar 2.500-4.000 gram, meski mengalami penurunan, berat badan bayi umumnya akan kembali seperti waktu lahir setelah 10 hari hingga dua pekan. Jumlah pertambahan berat badannya tentu akan berbeda-beda, ada sedikit dan ada yang banyak, angka-angka tersebut bersifat individual (Yanto, 2009).
2. Kenaikan berat badan
Menurut Soetjiningsih (1995), kenaikan berat badan pada tahun pertama kehidupan,kalau mendapatkan gizi yang baik adalah sebagai berikut :
a. 700-1000 gram/bulan pada triwulan I
b. 500-600 gram/bulan pada triwulan II
c. 350-450 gram/bulan pada triwulan III
d. 250-350 gram/bulan pada triwulan IV
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi.
Menurut Novita (2005), berat badan bayi ketika lahir dipengaruhi oleh :
a. Kesehatan dan pola makan ibu ketika hamil.
b. Faktor genetik.
c. Gender.
d. Ras.
Menurut Soetjiningsih, (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi, adalah :
a. Faktor genetik.
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa.
b. Faktor lingkungan.
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Faktor lingkungan yang mempengaruhi bayi pada waktu masih dalam kandungan, antara lain : gizi ibu pada waktu hamil, mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas dan anoksia embrio.
2) Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi setelah lahir, dapat digolongkan menjadi 4, yaitu :
a) Lingkungan biologi, antara lain : ras atau suku bangsa, jenis kelamin, umur, gisi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolism dan hormone.
b) Faktor fisik, antara lain : cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah (struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian), dan radiasi.
c) Faktor psikososial, antara lain : stimulasi, motivasi belajar, ganjaran ataupun hukuman yang wajar, kelompom sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih saying, kualitas interaksi anak-orang tua.
d) Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain : pekerjaan atau pendapatan keluarga, pendidikan ayah atau ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua, adat istiadat, agama dan urbanisasi.

C. Pengaruh Pemijatan Terhadap Pertambahan Berat Badan
Menurut Febriani (2009), pemijatan bayi dapat meningkatkan tonus nervus vagus-nya (saraf otak ke-10) yang menyebabkan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap sari makanan menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu lebih sering menyusu, sehingga berat badan bayi dapat bertambah.
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. T. Field & Scafidi (dalam Roesli, 2001), menunjukkan bahwa pada 20 bayi premature (berat badan 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat selama 3 x 15 menit selama 10 hari, terjadi kenaikan berat badan 20% - 47% per hari, lebih dari yang tidak dipijat. Pada penelitian terhadap bayi cukup bulan yang berusia 1 – 3 bulan yang dipijat selama 15 menit sebanyak 2 kali seminggu untuk masa 6 minggu menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih dari bayi kontrol.
Pemijatan bayi mempunyai banyak manfaat terhadap bayi maupun terhadap ibu yang menyusui. Ibu yang bayinya di pijat akan meningkatkan ikatan kasih sayang ibu dan bayinya, sedangkan bayi yang dipijat akan menyebabkan bayi cepat lapar, sehingga lebih sering menyusu. Produksi ASI yang lancar dari ibu dan bayi yang sering menyusu akan mempercepat terjadinya penambahan berat badan pada bayi yang dipijat. Penambahan berat badan bayi akan lebih baik pada bayi yang dilakukan pemijatan dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan, karena pada pemijatan akan terjadi peningakatan metabolisme tubuh sehingga lebih mempercepat pertumbuhan dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME CARE

STRUKTUR ORGANISASI PPNI

PEMASANGAN DAN PERAWATAN PASIEN DENGAN OROPHARYNGEAL TUBE