TUMBUH KEMBANG ANAK

A. PENGERTIAN

Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran/dimensi akibat penambahan jumlah atau ukuran sel dan jaringan interseluler. Pertumbuhan adalah semua perubahan ukuran tubuh akibat multiplikasi sel atau pertambahan seluler atau bertambahnya ukuran fisik (anatomis) dan struktural tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya.
Sedangkan kembang/perkembangan adalah proses pematangan/maturasi fungsi organ tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensia serta perlakuan anak. perkembangan adalah bertambahnya kemampuan ketrampilan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan merupakan suatu proses yang majemuk yang berlangsung seumur hidup dan merupakan interaksi antara bakat, bawaan, faktor lingkungan dan faktor belajar/latihan dan interaksi dari proses kematangan (peningkatan kemahiran dalam penggunaan fungsi tubuh).

B. JENIS TUMBUH KEMBANG
Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam bentuk besar dan fungsi organisme individu. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik seperti berbicara,bermain,berhitung dan membaca. Tumbuh kembang sosial emosional bergantung kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin, berkasih sayang, menangani kegelisahan akibat suatu frustasi dan mengelola rangsangan agresif.

C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
1. Faktor herediter/bakat/keturunan/konstitusional
Menentukan potensi/kemampuan bawaan atau bakat tumbuh kembang anak yang di bawa sejak lahir, contoh : kecerdasan, kepribadian, keluarga, suku bangsa, jenis kelamin.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan ini meliputi aspek fisikobiopsikososial yang dapat berupa :
a. Orang tua : hidup rukun dan harmonis,persiaan jasmani,mental,social yang matang pada saat membina keluarga, mempunyai tingkat ekonomo/kesejahteraan yang cukup, cukup waktu untuk memperhatikan, membimbing dan mendidik anak.
b. Pelayanan KIA dan KB yang cukup untuk perlindungan kesehatan Ibu dan Anak dengan jaringan dan fasilitas yang memadai dalam tenaga, peralatan, anggaran dan mencakup seluruh populasi.
c. Di daerah perkotaan maupun pedesaan diciptakan keadaan yang cukup baik dalam segi-segi : kesehatan, geografis, demografis, sosial ekonomi.
d. Pendidikan di rumah, sekolah, diluar sekolah dan rumah untuk pembinaan perkembangan emosi, social, moral, etika, tanggung jawab, pengetahuan, ketrampilan dan kepribadian.

D. TAHAP TAHAP TUMBUH KEMBANG
Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur dibuahi dan akan berlangsung sampai dewasa.
1. Tahap prenatal :
a. Masa embrio : mulai konsepsi – 8 minggu
b. Masa tengah fetus : 9 minggu – 24 minggu
c. Masa fetus lanjut : 24 minggu – lahir
2. Tahap postnatal :
a. Masa neonatal : lahir – 1 bulan
b. Masa bayi awal : 1 bulan – 1 tahun
c. Masa bayi lanjut : 1 tahun – 2 tahun
3. Masa anak (wanita : 2-10 tahun, laki-laki : 2-12 tahun) :
a. Masa prasekolah : 2 – 6 tahun
b. Masa sekolah : wanita 6 – 10 tahun, laki-laki 6 – 12 tahun
4. Masa remaja (adolesen) : wanita 10-18 tahun, laki-laki 12-20 tahun
a. Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun
b. Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun
c. Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun

E. SKRINING DAN PENGAWASAN TUMBUH KEMBANG
Pengawasan tumbuh kembang anak dilakukan secara kontinue dengan pencatatan yang baik dimulai sejak dalam kandungan (Ante Natal Care) secara teratur dan pengawasan terutama anak balita.
1. Untuk pertumbuhan anak dengan pengukuran BB dan TB menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
2. Untuk perkembangan anak dengan menggunakan DDST (Denver Development Screening Test).
Sedangkan tahap-tahap penilaian perkembangan anak yaitu :
1. Anamnesis
2. Skrining gangguan perkembangan anak
3. Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak
4. Evaluasi bicara dan bahasa anak
5. Pemeriksaan fisik

F. TEORI PERKEMBANGAN MENURUT SIGMUND FREUD
1. Fase Oral : 0 – 1 tahun
Keuntungan :
 Kepuasaan/kebahagian terletak pada mulut
 Mengisap, menelan, memainkan bibir, makan kenyang dan tidur.
Kerugian :
 Menggigit, mengeluarkan air liur, marah, menangis jika tidak terpenuhi.
2. Fase Anal : 1 – 3 tahun
Keuntungan :
 Belajar mengontrol pengeluran BAB dan BAK, senang melakukan sendiri
Kerugian :
 Jika tidak dapat melakukan dengan baik.
3. Fase Phalic : 3 – 6 tahun
• Dekat dengan orang tua lawan jenis
• Bersaing dengan orang tua sejenis
4. Fase latent : 6 – 12 tahun
• Orientasi sosial keluar rumah
• Pertumbuhan intelektual dan sosial
• Banyak teman dan punya grup
• Impuls agresivitas lebih terkontrol
5. Fase genital
• Pemustan seksual pada genital
• Penentuan identitas
• Belajar tidak tergantung pada orang tua
• Bertanggung jawab pada diri sendiri
• Intim dengan lawan jenis.
Keuntungan : bergroup
Kerugian : konflik diri, ambivalen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOME CARE

STRUKTUR ORGANISASI PPNI

OXYGEN THERAPY (TERAPI OKSIGEN)